Bisnis F&B: Definisi, Tipe, dan Tips Memulai

Beberapa orang tentu sudah tidak asing dengan istilah bisnis F&B (Food and Beverages), yang merupakan sebutan lain dari bisnis kuliner. Usaha kuliner digemari oleh pebisnis profesional maupun mereka yang tertarik memulai bisnis. Sebab, bisnis F&B memiliki beragam jenis produk yang memang menarik minat pembeli, serta masih memiliki ruang untuk terus berinovasi.

Untuk menambah wawasan mengenai bisnis F&B, berikut akan dibahas mengenai definisi, tipe-tipe, dan beberapa tips untuk memulai bisnis F&B.

Definisi Bisnis F&B

Berdasarkan dari asal katanya, bisnis F&B diartikan sebagai usaha di bidang makanan dan minuman dengan berbagai skala usahanya. Sering kali usaha ini juga disebut dengan bisnis kuliner yang bukan hanya menjual makanan atau minuman semata melainkan juga memberikan pengalaman tertentu kepada para pelanggannya.

Semua usaha yang melibatkan makanan dan minuman, baik itu makanan cepat saji, café dan coffee shop, sampai snack serta jajanan lain akan masuk ke dalam kategori bisnis food and beverages alias F&B.

Bidang bisnis F&B sangat digemari oleh banyak orang. Tidak hanya karena bisa dijalankan dari skala kecil sampai besar, melainkan juga keuntungan yang bisa didapat.

4 Tipe Bisnis F&B

Bisnis F&B bisa tak terhitung banyaknya mulai dari makanan ringan, makanan nusantara, western food, coffee shop, warmindo, penjual kaki lima, dan masih banyak lagi. Semuanya dapat dikategorikan ke dalam 4 macam bisnis F&B berikut.

1. UMKM Kuliner

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau disingkat sebagai UMKM merupakan industri kecil bahkan berskala rumahan yang dikelola oleh perorangan, kelompok, maupun lembaga tertentu. Suatu usaha bisa disebut UMKM bila memiliki aset usaha berkisar antara 50 hingga 500 juta rupiah dalam setahun.

UMKM yang bergerak di sektor kuliner setidaknya tercatat sebanyak 1,5 juta usaha (BPS, 2022). Dengan jumlah sebanyak ini, UMKM kuliner masih memiliki kesempatan untuk terus bertumbuh dengan nilai PDB bisnis F&B per kuartal II 2023 yang tumbuh 4,62% dibandingkan tahun sebelumnya.

2. Restoran

Sebuah tempat makan disebut restoran bila memenuhi standar dalam penjamuan, pelayanan, fasilitas, dan suasana. Sementara diartikan oleh Soekresno–seorang pakar kuliner–restoran merupakan sebuah usaha komersial yang dikelola secara profesional dengan tujuan menawarkan pelayanan jasa makan dan minum untuk umum.

Ada berbagai macam jenis restoran yang dapat ditemui di seluruh dunia, di antaranya ialah ala carte, table d’hote, specialty, continental, family resto, cafe, canteen, terrace resto, discotheque, pub, grill room, dll. Beberapanya juga dapat ditemui di kota-kota besar di Indonesia. 

3. Food Court

Sumber: Shutterstock / Sorbis

Food court biasanya digambarkan sebagai sebuah tempat yang cukup luas dan terdiri dari beberapa vendor penjaja makanan yang terikat dalam sistem dan aturan tertentu. Sebagai salah satu tipe bisnis F&B, food court biasa dijumpai di pusat perbelanjaan, bandar udara, lokasi perkantoran, taman, ataupun tempat publik lainnya.

Di Indonesia, food court dikenal juga dengan Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) yang bisa berbentuk indoor maupun outdoor dengan banyak tenant atau booth. Pujasera ini bisa menyediakan fasilitas makan di tempat ataupun berkonsep pay & go (takeaway). Isinya pun beragam, mulai dari makanan berat hingga jajanan ringan maupun minuman.

4. Hotel F&B

Sumber: Freepik

Tidak semua hotel memiliki fasilitas atau pelayanan makanan dan minuman. Namun, beberapa hotel menyediakan restoran yang bisa dikunjungi oleh tamu hotel tersebut maupun publik. 

Restoran di hotel ini biasanya menerapkan konsep yang berbeda dengan resto pada umumnya. Biasanya hotel berbintang 5 akan menerapkan sistem fine dining, table d’hote, atau table service dengan menu lengkap dari appetizer, main course, dessert, serta minuman dalam satu paket. Tapi ada pula hotel F&B yang menerapkan buffet atau ala carte dengan harga yang lebih terjangkau.

5 Tips Memulai Bisnis F&B

Memulai bisnis F&B memang butuh banyak persiapan, mulai dari modal, sumber daya, konsep bahkan mental kamu sebagai seorang pebisnis F&B. Berikut ini setidaknya 5 tips buat kamu agar memulai bisnis F&B dengan lebih mantap.

1. Tentukan Target Pasar

Target pasar jadi hal utama dan yang pertama harus dilakukan ketika ingin memulai bisnis, termasuk jika kamu ingin membuka bisnis F&B. Target pasar penting sebab bila kamu salah menentukan target, maka bisnis F&B yang kamu mulai bisa jadi berakhir lebih cepat karena tidak adanya pembeli yang datang.

Target pasar yang Kamu sasar akan menentukan langkah strategi yang perlu diambil. Selain itu juga bisa memberikan insight untuk melakukan inovasi pada produk atau pelayanan di bisnis F&B milikmu nanti. Penentuan target pasar akan memberikan gambaran tentang pemilihan lokasi terbaik, rentang harga produk, promosi yang sesuai, serta strategi pemasaran yang digunakan.

2. Inovasi pada Produk atau Pelayanan

Sumber: Freepik

Peluang besar bisnis F&B menjadikan banyak orang tertarik untuk mencoba berbisnis kuliner. Hal ini membuat tingkat persaingan dalam bisnis F&B terbilang tinggi. Terlebih jumlah usaha kuliner di Indonesia sudah mencapai 11 ribu lebih, yang berarti kamu akan berebut pasar yang sama dengan banyak pelaku usaha kuliner lainnya.

Supaya stand out di antara bisnis F&B lainnya, kamu perlu melakukan inovasi pada produk ataupun fasilitas yang menunjang pengelolaan bisnismu. Misalnya, mencoba sistem POS dari ESB yang terintegrasi dengan sistem pemesanan online (ESB Order) sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan.

3. Jaga Kualitas dengan Mencari Supplier Terbaik

Cita rasa dan kualitas produk makanan serta minuman menjadi kunci penting dalam bisnis F&B. Salah satu cara memastikan kualitas ini dengan mencari serta menggunakan supplier terbaik. Kamu bisa memanfaatkan marketplace dari ESB, yaitu ESB Goods yang bisa terhubung langsung ke ESB POS atau ESB POSLite.

Apalagi bagi kamu yang punya bisnis F&B dengan sistem waralaba (franchise). Akan sangat sulit untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang sama antara outlet satu dan lainnya kecuali bila menggunakan sistem Close Loop yang ada di ESB Goods. Dengan sistem ini kamu dapat memastikan setiap franchise memasok bahan baku dari supplier yang sama.

4. Strategi Marketing yang Tepat Sasaran

Ingat! Sebagus apapun produk yang dijual bila banyak orang tidak tahu atau tidak pernah dengar sekalipun nama brand-nya, akan sangat sulit untuk menjual produk yang ada. Karena itu, kamu perlu melakukan penyusunan strategi marketing yang tepat sasaran.

Bagaimanapun bisnis F&B yang baru buka tetap perlu melakukan promosi, skala besar maupun kecil. Sebab, promosi terbukti dapat meningkatkan penjualan antara 10% hingga 50%. Sebaliknya, pengurangan biaya promosi akan memengaruhi performa penjualan. Setiap 1,5% pemotongan biaya promosi akan menurunkan volume penjualan sebesar 1% (International Journal of Education and Research Vol. 7, 2019).

Promosi dapat dilakukan dengan biaya yang minim bahkan gratis. Misalnya promosi ulasan gratis di platform Ayomakan. Di samping itu bentuk promosi yang dilakukan bisa berupa promosi spesial untuk member di resto kamu. Sehingga pelanggan akan betah balik lagi dan lagi.

5. Sistem Bisnis dan Manajemen yang Tepat

Bisnis F&B milikmu bisa dikatakan sukses ketika performa manajemen operasional, sumberdaya, dan keuangan dalam keadaan baik. Untuk itu penting sekali menentukan sistem bisnis, manajemen operasional dan sumberdaya, serta pengelolaan keuangan yang akan digunakan.

Sistem bisnis dan manajemen yang baik dapat meningkatkan efisiensi. Sebaliknya, bila efisiensi buruk, revenue perusahaan bisa menurun hingga 30% dalam setahun. Itu sebabnya sebagai pebisnis F&B kamu perlu menggunakan tools ERP (Enterprise Resources System) seperti ESB Core untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien.

Bisnis F&B bukan hanya berfokus pada masalah produksi makanan atau minuman semata, banyak hal yang perlu dipersiapkan terutama mengenai pengelolaan operasional, sumberdaya, dan keuangan yang baik. 

Untuk memulai bisnis F&B sebenarnya bisa lebih mudah bila kamu dibantu oleh software khusus yang terintegrasi mulai dari pemesanan, pencatatan, pengelolaan, dan pelaporan. Semoga tips dan ulasan di atas membantu untuk memulai bisnis F&B milikmu.